Friday 1 May 2020

Berusaha Santai dan Tidak Stress di masa Karantina


copyright romania-insider.com

Tidak ada pernah menyangka bahwa sudah  2 bulan lebih Indonesia terkena pandemi Covid - 19. Kekuatan Covid - 19 sangat berpengaruh terutama perekonomian , ketersediaan barang, peraturan - peraturan baru yang sama sekali belum pernah dirasakan sebelumnya.

Dari awal muncul saya masih berusaha santai, kemudian mendadak parno mendengar berita - berita yang ada di media. Saya pikir sudah seperti naik roller coaster saja. Apalagi saat awal mulai pergi ke supermarket, melihat orang-orang yang memborong masker saat Covid-19 belum muncul di Indonesia. Saya saat itu masih bersikap santai dan belum mengikuti membeli segala keperluan untuk menjaga diri. Lambat laun, semakin hebohnya berita, masyarakat mengalami kepanikan. Semua stok masker , hand sanitizer, sabun cuci tangan, vitamin semua habis diborong dan menjadi langka dan harganya pun naik 2 x lipat. 

Rasa panik dan penasaran saya alami juga, masa sih sampai seheboh itu habis? Karena rasa penasaran, saya telusuri satu-satu apotik, mini market bahkan supermarket mencari barang-barang tersebut , dan benar kosong. Saya hanya bisa geleng- geleng kepala saja. Sekalinya ketemu dan mendapat harga normal dibatasi pembeliannya. 

Semakin lama, dan banyaknya yang tertular, aturan-aturan baru mulai ditetapkan , PSBB, harus menggunakan masker, cek suhu saat ke supermarket, bahkan untuk ke supermarket saja dibatasi pengunjung. Dampak Covid-19 ini pun membuat pusat perbelanjaan, pusat hiburan, tutup sementara. Semua orang harus #stayathome . Bahkan yang bekerja kantoran dan sekolahpun diminta untuk mengerjakan di rumah. Hanya apotik, RS,  tenant makanan, supermarket saja yang boleh beroperasi. 

Hiruk pikuk Jakarta dan sekitarnya menjadi sepi, jalanan lowong, hanya ojek online yang masih lalu lalang mengantarkan barang/ makanan karena larangan keluar rumah.  Semua hampir menjalani karantina wilayah, tidak bisa keluar kota atau sebaliknya, sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. 

Hal ini juga saya rasakan walaupun tugas saya sehari-hari adalah Ibu Rumah Tangga. Yang biasanya saya bisa keluar berkumpul bersama teman-teman untuk sekedar arisan, atau refreshing bersama keluarga. Sekarang saya harus banyak bersabar menunggu ini semua berakhir. Pekerjaan yang monoton yang saya lakukan setiap harinya ditambah pekerjaan baru sebagai guru dadakan selama anak diharuskan belajar dari rumah, dimana  setiap hari harus mengirim laporan tugas anak berupa video dan foto  ke guru kelas via Whats Up . 

Jenuh? pasti ! tapi mau dibilang apa. Semua harus dijalani dengan kesabaran dan tidak stress bukan? Saya yakin semua ini pasti ada hikmahnya. Hikmah  yang saya paling rasakan adalah saya lebih peduli lagi dengan kebersihan dan kesehatan dengan  memutus rantai Covid-19 .

Kiat saya untuk berusaha santai dan tidak stress serta memutus rantai Covid-19 adalah :

1. Berusaha tidak terpengaruh dengan  berita-berita yang hanya membuat kita makin panik dan parno, berusaha hanya asal tahu saja. Karena semakin kita panik dan parno membuat imun kita berkurang.

2. Rajin merawat  diri 
Jujur saja saya jadi  lebih rajin merawat diri karena khawatir virus menyebar dengan cepat, apalagi di rumah ada anak-anak, merawat  diri salah satunya  mandi lebih sering dengan  menambahkan cairan antiseptik pada bak mandi, serta rajin membersihkan dan merawat rambut, karena udara yang lembab membuat saya menjadi merasa panas dan gerah. Juga lebih sering mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas apapun.

Bicara soal membersihkan rambut nih, Kulit saya itu  termasuk kulit yang sensitif jadi baik sabun atau shampoo saya pilih-pilih. Tidak semua cocok. Efeknya gatal di badan. 
Beruntungnya untuk shampoo, saya paling cocok dengan Emeron, walaupun saya sempat coba-coba berbagai merk shampoo karena termakan iklan , pasti baliknya ke Emeron lagi, dan saya paling suka wanginya dan hasilnya yang membuat rambut tidak lepek  dan terasa segar apalagi saya menggunakan hijab. Dan Ini produknya yang saya pakai ;


untuk info produknya kamu bisa cek website Emeron disini

3. Rutin berolahraga setiap pagi dan konsumsi vit. c juga madu
Saya yang biasanya malas untuk  berolahraga , semenjak pandemi jadi rutin berolahraga minimal kena sinar matahari. Mengkonsumsi vitamin juga dulu tidak rutin saya lakukan, tetapi semenjak pandemi ini mau tidak mau harus saya lakukan agar kondisi tubuh saya tidak drop. 




4. Menghabiskan waktu bersama keluarga
Selama di rumah saya merasa semakin dekat lagi dengan keluarga terutama anak-anak saya. Agar mereka tidak jenuh maka saya harus memutar otak mengajaknya bermain kreatifitas, dan mengganti permainan seru agar mereka tetap semangat. 


5. Melakukan hal yang disukai 
Saya mengerjakan hal-hal yang disukai seperti, mencoba resep masakan baru, menonton streaming film. 

6. Lebih rajin membersihkan rumah 
Semenjak pandemi ini membuat saya semakin suka beres-beres, membersihkan setiap sudut ruangan, memberikan disinfektan, pokoknya membuat rumah menjadi bersih dan nyaman. 


7. Menggunakan Masker dan mengikuti peraturan pemerintah
8. Lebih banyak bersyukur dan mendekatkan diri kepada yang Kuasa serta berpikir positif.

Begitu banyak kan, pola hidup saya yang berubah akibat pandemi ini, walaupun ada sisi positif yang saya rasakan, tetapi tetap saya juga ingin pandemi ini segera berakhir. 
Doa saya agar kita semua diberikan kesehatan, kelancaran rezeki dan kesabaran menghadapi pandemi ini. Aamiin...